agen bola online - Melihat susunan skuad tim Kroasia yang telah diumumkan pada tanggal 29 Mei 2012 yang bertempat di Zagreb, maka diketahui bahwa tulang punggung untuk tim tersebut masih tetap sama seperti dengan tahun 2008. Penjaga gawang akan ditempati oleh Stipe Pletikosa, bek oleh Josip Simunic serta Darijo Srna, gelandang oleh Niko Kranjcar serta Luka Modric, dan posisi striker oleh Ivica Olic, Billic sendiri tampaknya akan menggunakan formasi 4-4-2. Tumpuan utama Kroasia sepertinya masih diserahkan pada Modric. Gelandang penyerang dari klub Tottenham Hotspur yang berusia 26 tahun tersebut merupakan seseorang yang mampu menciptakan serta mengatur tiap hal di lapangan. Sosok kunci yang berikutnya adalah Ivica Olic yang berada pada posisi striker.

Seperti halnya dengan sebagian besar tim di negara Balkan, maka tim Kroasia pun bertabur dengan sejumlah pemain yang dikaruniai bakat alami. Hal yang membedakan Kroasia dengan lawan-lawannya di Grup C adalah kemampuan untuk bermain dengan tetap optimal saat berada di bawah tekanan.

Generasi tim Kroasia sekarang ini dipimpin oleh Darijo Srna, Modric, dan juga striker asal Brasil, yaitu Eduardo da Silva. Tim Kroasia masih mengandalkan kemampuan yang sama seperti ketika mereka turun pada Euro 2008 silam. Satu hal yang harus menjadi perhatian tim Kroasia adalah faktor usia yang semakin menua untuk beberapa pemain kunci mereka. Srna saat ini telah berusia 30 tahun, Olic telah mencapai usia 32 tahun, sedangkan Eduardo berusia 29 tahun. Energi serta stamina yang harus dikerahkan oleh para pemain untuk berlaga di ajang akbar seperti Piala Eropa dapat mencapai dua kali lipat daripada pertandingan pada kompetisi yang tak memiliki banyak tekanan. Dibutuhkan kerja keras yang ekstra untuk dapat melawan tim dengan komposisi pemain yang sarat bintang, misalnya Spanyol.

Persoalan yang terbesar bagi tim asuhan Bilic adalah pertahanan. Kurangnya kecepatan untuk mengambil langkah dan terlalu banyak untuk bermain di area belakang menandakan bahwa Kroasia masih belum mampu untuk bermain menyerang. Sebaliknya, gaya permainan mereka adalah menunggu dan baru melancarkan serangan balik. Dengan kenyataan seperti itu, sempat muncul pendapat bahwa tim Kroasia bermain dengan terlalu lamban.

Semangat dari pemain Kroasia, yaitu Modric patut diperhatikan karena saat ini dirinya hanya berfokus untuk mencapai satu target, yaitu meraih salah satu posisi di deretan delapan besar, untuk mengulang sejarah di tahun 2008.

Sejauh ini, Kroasia tercatat hanya mengalami kegagalan sebanyak dua kali pada kompetisi internasional utama, yaitu Piala Eropa tahun 2000 serta Piala Dunia tahun 2010. Sejarah masih mencatat tim Kroasia sebagai pemain yang  tangguh dan pantang menyerah. Semua jajaran pemainnya diketahui berwawasan luas serta tergabung di sejumlah klub Eropa.
 




Leave a Reply.